Hati -Hati, Layar Komputer Bisa Memicu Insomnia

HATI-HATI, LAYAR KOMPUTER BISA MEMICU INSOMNIA

Visual Display Terminal, atau yang kita sebut sebagai monitor komputer, merupakan perangkat yang paling sering dilaporkan menyebabkan keluhan pada mata. Ini dikarenakan ia beroperasi pada tegangan tinggi sehingga dapat menghasilkan radiasi, yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan, khususnya mata. Efek cahaya yang dihasilkannya dapat mencapai 75-90%. Bagi pengguna komputer jangka lama dapat menyebabkan astenophia.
Tidak hanya itu saja, efek cahaya ini juga berpotensi mempengaruhi produktivitas hormon melatonin dalam tubuh. Melatonin merupakan hormon yang diproduksi di otak, tepatnya oleh kelenjar pineal, beberapa dihasilkan di lambung dan usus, terbuat dari asam amino tryptophan. Sintesa dan pelepasan hormon ini dipicu oleh kegelapan dan ditekan oleh cahaya. Artinya hormon ini akan banyak dihasilkan dalam tubuh saat malam hari, dan jumlahnya berkurang pada siang hari. Keberadaan hormon ini menyebabkan efek mengantuk. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan insomnia (susah tidur).
Mata kita memiliki reseptor khusus yang sangat sensitif terhadap cahaya. Setiap rangsangan akan diteruskan ke syaraf-syaraf otak pada bagian Suprachiasmatic Nucleus (SCN). SCN inilah yang mengatur jam biologis tubuh kita, yang disebut circadian ritme, misalnya kapan lapar, kapan tidur, kapan buang air besar, kapan bercumbu, kapan haus, dan sebagainya. Artinya, jika pada pukul 10 malam melatonin Anda biasanya berada kadar tinggi, maka SCN akan merekamnya. Esok hari pukul 10 malam, walaupun suasana terang benderang pun, melatonin Anda akan meninggi dan membuat Anda mengantuk. Ritme yang teratur itulah disebut circadian ritme.

Sinar hamburan yang dihasilkan layar komputer dapat mengganggu sintesa dari melatonin ini. Hal ini dapat dilihat bagi pengguna komputer atau televisi yang menderita insomnia. Ini pernah terjadi pada saya yang pernah memaksakan diri menonton TV pukul 1 pagi dan entah mengapa saya tidak bisa tidur hingga pukul 4 pagi. Saya menguap karena mata lelah, tapi tidak bisa tidur. Mungkin hal ini pernah terjadi pada salah satu di antara Anda. Pada kesempatan yang lain, saya memaksakan diri menulis artikel pada pukul 1 pagi, dimana sebenarnya saya harus tidur. Hasilnya, saya tidak bisa tidur sampai pagi. Gangguan pada sintesa melatonin membuat rasa kantuk saya hilang, berganti dengan konsentrasi terhadap pekerjaan. Bagus tidaknya hal ini, tergantung dari situasi dan kondisi yang bersangkutan. Tapi dari pengamatan saya, tentu hal ini kurang baik, karena jika sering terjadi, maka akan mempengaruhi circadian ritme.

LCD vs Plasma

Monitor tipe tabung (dikenal dengan nama CRT / Cathode Ray Tube) diketahui memberikan efek sinar hamburan yang besar dan hal itu tidak baik bagi kesehatan. Produsen elektronik berlomba-lomba untuk mengurangi efek dari sinar hamburan ini. Hasilnya adalah layar berbasis LCD dan layar berbasis Plasma.

Acer V223-WBD 22" Widescreen TFT LCD Monitor (Black)

Panel pada LCD dan Plasma memang terlihat sama. Perbedaannya berada pada seberapa flat dan tipis bentuknya. Layar plasma menggunakan matriks dari sel-sel plasma gas yang kecil menggunakan muatan listrik untuk menghasilkan gambar. Sedangkan layar LCD (Liquid Crystal Display) menggunakan kristal cair yang didorong masuk ke dalam ruangan antara 2 plat kaca. Kedua produk ini tentu ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

	LCD	Plasma
Glare	No	Yes (with some exceptions)
Weight	Lighter	Heavier (harder to hang)
AC Power	Lower	Higher
Colors	Less rich	Richer
Blacks	Less black	More black
Contrast Ratio	Good	Better (higher ratio)
Viewing Angle	Good	Better (greater angle)
Speed	Fast	Faster

*Tabel Perbandingan LCD dengan Plasma

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa LCD membutuhkan listrik yang lebih rendah ketimbang Plasma dan juga lebih ringan. Karena itu rata-rata layar PC dan laptop menggunakan LCD. Plasma banyak digunakan untuk perangkat televisi. Namun, secara keseluruhan berdasarkan testimoni para pengguna kedua produk ini, Plasma masih lebih bagus ketimbang LCD.

Karena monitor komputer terbuat dari LCD, maka kita fokuskan saja pada pembahasan LCD. LCD ini memiliki beberapa karakteristik yaitu :

1. Kontrasnya berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang pengguna. Anda akan melihat perbedaan saat melihat dari depan, atas, bawah, kanan, kiri.

2. Detail gambar yang berwarna gelap tampak hampir sama, karena memang layar LCD memiliki lebih sedikit warna hitam ketimbang layar plasma.

3. Gambar yang lebih jelas pada ruangan yang terang. Pada malam hari Anda terpaksa harus meningkatkan kontrasnya ke kondisi terbaik.

Dengan karakteristik seperti itu, dapat kita asumsikan bahwa penggunaan LCD tetap bisa membuat mata lelah, namun dampaknya masih lebih ringan ketimbang CRT. Mungkin karena LCD masih lebih aman ketimbang CRT, maka banyak orang yang menganggap sepele perihal ini.

Metode privasi di atas akan menyebabkan sinar hamburan sangat terfokus pada mata. Walaupun dimaksudkan untuk privasi penggunaan komputer, tapi saya rasa cara di atas terlalu mengada-ada. Layar komputer yang menggunakan LCD akan tampil lebih baik dalam ruangan yang terang. Jadi, tidak masuk akal rasanya jika menggunakan selubung privasi seperti yang ditunjukkan dalam foto di atas.

Selanjutnya, saya akan memberikan beberapa tips bagi pengguna komputer dan juga bagi Anda yang hendak mengatur tata letak komputer di ruangan Anda.

(bersambung ke Tips Hidup Sehat Bersama Komputer Anda)

Related posts:

1. TIPS HIDUP SEHAT BERSAMA KOMPUTER ANDA
2. MENGUAP TIDAK SELALU BERARTI MENGANTUK
3. MATA ANDA BERMASALAH? MUNGKIN MONITOR ANDA PENYEBABNYA!
4. MENGUAP, MENGANTUK, DAN TIDUR

This article is published by http://careandhealed.com. You are permitted to republished this article by giving credit to the link source.